Sepulang sekolah, aku menendang kaleng yang berada di depanku, biar semua orang tau kalau aku sedang kesal yang bercampur dengan rasa sedihku. Rasa kesal yang tak bisa dibayar oleh apapun. Kesedihanku yang melengkapi semuanya dari -peristiwa yang telah terjadi.Dan Ayahku sedang menebus dosa-dosanya.
Aku tidak ingin pulang, aku tidak ingin membuat ibuku menangis melihat anknya dicemooh oleh orang lain, orang-orang yang tak mengerti akan perasaan orang lain.Perasaan KU. Bahwa tidak semuanya buah jatuh dekat dari pohonnya.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi ke taman dekat sekolahku. Berharap bahwa aku bisa melupakan apa yang terjadi kepadaku dan Ibuku. Sesampainya ditaman, aku merasakan kedamaian terbawa oleh angin-angin yang bertiup bersama bunga-bunga di sekitarku. Sore hari. Banyak orang-orang di taman-ini, anak-anak kecil yang sepertiku sedang bermain. Aku ingin sekali bermain bersama mereka, tapi apa mereka mau menerimaku apa adanya dengan kondisiku yang sekarang ini. Aku melihat anak yang sedang bermain dan bercanda dengan Ayah dan Ibunya. Sepintas ku membayangkan sama seperti mereka sedang bermain bersama dengan ceria bersama Ayah dan Ibuku.Tapi itu cuma khayalanku saja, mungkin hanya harapanku. Aku cuma bisa duduk melihat semuanya tanpa kurasakan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar